1. Dalil dibolehkan mengamalkan ayat2 tertentu yang disukai dari Al-Qur'an (Seperti Yasin, Ayat Kursi, Al Baqarah, Al Ikhlas, dan lainnya):
Diriwayatkan dari Anas bahwa ada seorang lelaki dari Anshor yang menjadi imam di masjid Quba'. Setiap kali ia membaca surah pendek dalam solat ia selalu didahului dengan membaca Surah al-Ikhlas sampai selesai, baru kemudian membaca dengan surat lainnya, dan ia lakukan dalam setiap rakaatnya. Para sahabat yang lain merasa musykil dengan hal ini, lalu dirujuk kepada Rasulullah Saw.
Lalu Baginda bertanya kepadanya: "Apa yang menyebabkan kamu membaca surah ini berulang-ulang di setiap rakaat?". Ia menjawab: "Saya suka dengan surah al-Ikhlas". Nabi menjawab: "Cintamu kepada pada surah itu memasukkanmu ke dalam surga"
(Shahih Al Bukhari Hadits No 774)
Al Hujjatul Islam Al Imam Ibnu Hajar Al Asqalani mensyarah hadits ini, beliau berkata:
"Hadis ini adalah dalil dibolehkan memilih surah2 tertentu dari sebagian al-Quran (yang disukai) berdasarkan kemahuannya sendiri (untuk diamalkan) dan memperbanyak membacanya, dan hal seperti ini tidaklah dianggap mengabaikan surah yang lain (maksudnya hal itu tidak boleh dikatakan bahwa ia membeza-bezakan kalamullah SWT) "
(Fathul Bari bi Syarah Shahih Bukhari 3/150)
2. Mengkhususkan waktu untuk amalan:
Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Umar :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَفْعَلُهُ (صحيح البخاري)
“Nabi SAW selalu mendatangi masjid Quba setiap hari sabtu baik dengan berjalan kaki maupun dengan mengendarai kendaraan, sedangkan Abdullah selalu melakukannya.”
(HR. Imam al-Bukhari dalam Sahih al-Bukhari I/398 hadits 1174)
Dalam menghuraikan hadits ini Al Hujjatul Islam Ibnu Hajar berkata:
الحديث على اختلاف طرقه دلالة على جواز تخصيص بعض الأيام ببعض الأعمال الصالحة والمداومة على ذلك ، وفيه أن النهي عن شد الرحال لغير المساجد الثلاثة ليس على التحريم
“Hadits ini dengan sekian jalur yang berbeza menunjukkan akan diperbolehkannya menjadikan hari-hari tertentu untuk sebuah amalan yang baik dan istiqamah. Hadits ini juga menerangkan bahawa ke selain tiga masjid (Masjid al-Haram, Masjid al-Aqsa, dan Masjid Nabawi tidaklah haram).
(Al Hujjatul Islam Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari III/69, Dar al-Fikr Beirut)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan