MUFTI WAHABI ANJURKAN KLENIK JAWA
Seputar tradisi mandi kembang
WAHABI: Kalian warga nahdliyyin dan nusantara adalah orang-orang syirik bro, karena mentradisikan mandi kembang bagi seseorang yang menginginkan diberi kemudahan dalam kehidupan. Itu ajaran klenik bro.
SUNNI: Itu tidak syirik bro. Mandi kembang itu artinya ruqyah, dengan membacakan ayat-ayat al-Qur’an dan doa-doa pada air yang diberi kembang, lalu diminum atau dibuat mandi bagi seseorang yang menginginkan kemudahan dalam kehidupan, seperti perjodohan, ekonomi dan ketenteraman. Itu dilakukan untuk mengeluarkan sihir bro.
WAHABI: Tapi itu syirik bro, karena tidak ada dalilnya. Air kembang itu klenik yang syirik. Sedangkan ayat-ayat yang dibaca untuk air kembang tersebut tidak ada dalilnya.
SUNNI: Baik kalau Anda tidak percaya bro. Sekarang saya bertanya, menurut Anda, Syaikh Abdul Aziz bin Baz itu bagaimana bro?
WAHABI: Beliau ulama besar Wahabi bro, mufti agung yang populer di kalangan kami bro.
SUNNI: Syaikh Abdul Aziz bin Baz juga menganjurkan klenik untuk menolak sihir bro dalam fatwa beliau. Menganjurkan bacaan-bacaan yang tidak jelas dalilnya juga bro.
WAHABI: Itu fitnah bro, dan tidak mungkin orang sekelas Syaikh bin Baz menganjurkan klenik dan melakukan bid’ah seperti itu bro.
SUNNI: Berarti Anda belum baca fatwa Syaikh bin Baz bro. Beliau berkata dalam kitabnya Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, juz 8 hlm 165, sebagai berikut ini:
ومن علاج السحر بعد وقوعه أيضا، وهو علاج نافع للرجل إذا حبس من جماع أهله: أن يأخذ سبع ورقات من السدر الأخضر فيدقها بحجر أو نحوه، ويجعلها في إناء ويصب عليه من الماء ما يكفيه للغسل، ويقرأ فيه (آية الكرسي) ، و {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} (5) و {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} (6) و {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} (7) وآيات السحر التي في سورة الأعراف، من قوله سبحانه وتعالى: {وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ} (8) إلى قوله تعالى: {رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ} (1) والآيات التي في سورة يونس، من قوله تعالى: {وَقَالَ فِرْعَوْنُ ائْتُونِي بِكُلِّ سَاحِرٍ عَلِيمٍ} (2) إلى قوله تعالى: {وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ} (3) والآيات في سورة طه من قوله تعالى: {قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى} (4) إلى قوله تعالى: {وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى} (5)
وبعد قراءة ما ذكر في الماء يشرب منه بعض الشيء ويغتسل بالباقي، وبذلك يزول الداء إن شاء الله تعالى، وإذا دعت الحاجة لاستعماله أكثر من مرة فلا بأس، حتى يزول الداء بإذن الله تعالى.
Di antara pengobatan sihir setelah terjadi pula, dan ini pengobatan yang bermanfaat bagi laki-laki apabila disihir sehingga tidak bisa menjima’ istrinya; yaitu dengan mengambil 7 lembar daun pohon bidara yang masih hijau, lalu dihancurkan dengan batu atau sesamanya, diletakkan dalam bejana, dituangkan air secukupnya untuk mandi ke dalamnya, dan dibacakan;
ayat al-Kursi, Qul huwallaahu ahad, Qul a’uudzu birrabil falaq, Qul a’uudzu birabbinnas dan ayat-ayat sihir yang terdapat dalam surah al-A’raf sejak firman Allah subhaanahuu wa ta’aala Wa awhainaa ilaa muusaa an alqi ‘ashaak hingga firman Allah ta’aalaa Rabbi Muusaa wa Haaruun; ayat-ayat yang terdapat dalam surah Yunus dari firman Allah ta’aalaa wa qaala fir’aunu’tuunii bikulli saahirin ‘aliim hingga firman Allah ta’aalaa walau karihal mujrimuun; ayat-ayat yang terdapat dalam surah Thaha dari firman Allah ta’aalaa qaaluu yaa muusaa imma an tulqiya hingga wa laa yuflihussaahiru haitsu ataa.
Setelah membaca ayat-ayat tersebut ke dalam air itu, sebagian air itu ia minum, dan sisanya dibuat mandi. Dengan demikian penyakitnya akan hilang insya Allah. Apabila masih diperlukan untuk digunakan lebih banyak lagi lebih dari sekali, maka tidak apa-apa, sampai penyakitnya hilang dengan izin Allah. (Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah juz 8 hlm 165-166).
Perhatikan bro, media yang dianjurkan oleh Syaikh bin Baz, adalah 7 lembar daun bidara yang masih hijau dan air yang cukup untuk mandi. Di tempat Syaikh bin Baz tidak ada pohon bunga-bunga seperti yang ada di Jawa bro, makanya cukup pakai daun widara.
Ayat-ayat yang dianjurkan dibaca juga tidak ada dalil-dalil khsus bro. Ini jelas tidak bid’ah bro.
Bagaimana bro, Anda sudah membaca fatwa di atas?
WAHABI: Maaf bro, saya gak bisa bahasa Arab. Cuma rajin mensyirikkan dan membid’ahkan orang.Ternyata Syaikh bin Baz menganjurkan ya bro. Walhasil terima kasih bro.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan